Petilasan Sunan Ampel

Lahir dengan nama asli Raden Rahmat pada 1401 M, Sunan Ampel berasal dari negeri Champa yang hari ini kita kenal sebagai negara Vietnam. Ia terkenal dengan prinsip mah limo atau “Tidak melakukan lima perbuatan yang dilarang oleh Allah” yaitu larangan untuk berjudi, mabuk, berzina, narkoba dan mencuri.

Didampingi oleh Sayid Ali Murtadho yaitu adiknya, Sunan Ampel datang ke Pulau Jawa pada 1443 M. Pengaruh dakwah Sunan Ampel di Jawa sangatlah besar. Selain berkontribusi dalam mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa, Ia memelopori adanya bedug atau kentongan untuk mengundang rakyat agar masuk ke Musholla. Menyatukan unsur budaya Hindu dan Buddha saat itu merupakan salah satu caranya dalam menyebarkan agama Islam.

Strategi dakwah yang Ia gunakan mirip dengan Nabi Muhammad yaitu dengan mengirim murid dan kerabatnya ke berbagai daerah untuk berdakwah. Kontribusi lainnya yang sangat berdampak adalah pembangunan pesantren Ampel Denta di Surabaya. Hari ini, pesantren tersebut menjadi pesantren tertua di Pulau Jawa.

Beliau wafat pada 1481 M di Tuban dan dimakamkan di sebelah barat atau sisi kanan depan dari Masjid Ampel, Surabaya. Berbeda dari makam-makam Wali lainnya, makam Sunan Ampel tidak memiliki cungkup atau penutup di atas makam dan hanya dibatasi oleh pagar. Perbedaan ini adalah simbol kesederhanaan dan sifat merakyat dari Sunan Ampel. Di sekitar makam beliau juga terdapat makam dari pengikutnya yaitu Mbah Shonhaji dan Mbah Sholeh.

Sekarang, Masjid Ampel yang terkenal sebagai wisata religi tidak hanya digunakan sebagai destinasi ziarah saja namun terkenal juga sebagai tempat berbelanja barang-barang Islami.

Kontak:

Bapekko Surabaya  Jalan Ampel Masjid Nomor 43, Kelurahan Ampel. Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur 

Daftar Produk / Jasa Layanan / Kegiatan

Brosur & Katalog

Brosur / katalog belum tersedia.

Video Profil

Video belum tersedia.

Location for : Listing Title