Petilasan Sunan Drajat

Sunan Drajat adalah anak dari Sunan Ampel, maka Ia adalah saudara kandung dari Sunan Bonang. Mempunyai nama asli Raden Syarifudin, Sunan Drajat kecil juga akrab dijuluki Raden Qosim.

Dikirim sebagai murid dari ayahnya, Ia berdakwah di daerah barat Gresik, yang merupakan daerah antara Gresik dan Tuban. Tepatnya, persebaran dakwahnya berada di Desa Banjaranyar, Paciran dan Lamongan. Setelah berdakwah di daerah Banjaranyar, Ia pun pindah ke Desa Jelak yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu. Tercatat pada 1481 M di Desa Jelak, Ia mendirikan sebuah mushola dan aktif menjadikan tempat tersebut sebagai pusat ibadah dan tempat dakwah. Satu tahun setelah itu, Ia membuka hutan yang diberi nama Desa Drajat. Saat itulah Ia mendapat gelarnya sebagai seorang Sunan Drajat.

Karena kerap berpindah dari satu desa ke desa lain, Sunan Drajat melakukan pendekatan pada rakyat dan menyebarkan agama Islam melalui kesenian rakyat, seperti melalui lagu yang dialuni gamelan. Ilmu yang disebarkan oleh Sunan Drajat berfokus pada pendidikan dan sosial. Ia membangunkan inisiatif orang-orang kaya untuk menolong fakir miskin, yatim piatu dan orang-orang terlantar melalui pemberian zakat dan dana yang bisa membantu sesama.

Ia wafat pada 1520 M dan makamnya terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Kompleks makam Sunan Drajat terdiri dari tujuh teras yang melambangkan tujuh tanazul atau tingkatan sempurna dalam penciptaan manusia. Di teras ketujuh yang merupakan teras paling atas, terdapat makam Sunan Drajat dan istrinya yang bernama Retno Ayu Condro Sekar. Namun, makam-makam tersebut tetap memiliki satu cungkup. Mirip seperti wisata religi Wali Songo lainnya, makam Sunan Drajat meraih puncak keramaian saat menjelang Ramadhan.

Kontak:

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan  Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 

Daftar Produk / Jasa Layanan / Kegiatan

Brosur & Katalog

Brosur / katalog belum tersedia.

Video Profil

Video belum tersedia.

Location for : Listing Title